PACITAN- Tradisi Rontek Gugah Sahur kembali memeriahkan bulan Ramadan di Pacitan. Ratusan pemuda berbondong-bondong turun ke jalan, membuny...
PACITAN- Tradisi Rontek Gugah Sahur kembali memeriahkan bulan Ramadan di Pacitan. Ratusan pemuda berbondong-bondong turun ke jalan, membunyikan alat musik bambu untuk membangunkan warga sahur. Namun, di balik kemeriahannya, tradisi ini tak jarang diwarnai gesekan antar kelompok pemuda.
Kapolres Pacitan, AKBP Agung Nugroho, memastikan pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga keamanan dan kondusifitas selama Rontek berlangsung.
"Rontek adalah budaya Pacitan. Kami sudah melakukan upaya-upaya sehingga Rontek berjalan kondusif," kata Agung, Senin (1/4/2024).
Sebanyak 192 personel gabungan dari Polres Pacitan, Kodim 0801 Pacitan, Lanal Pacitan, Satpol PP, Dishub, dan Hubdat dikerahkan untuk mengamankan Rontek. Petugas patroli disiagakan di titik-titik rawan untuk mencegah terjadinya bentrokan.
"Personel gabungan dibagi menjadi beberapa tim dan ditempatkan di 14 titik lokasi yang dianggap rawan," ujar Agung.
Agung mengimbau masyarakat untuk menjaga kondusifitas dan tidak mudah terpancing provokasi. Rontek harus dijadikan ajang positif untuk menjalin silaturahmi dan memperkuat persatuan antar pemuda.
"Mari kita jaga tradisi Rontek ini dengan baik. Hindari hal-hal yang dapat mengganggu kondusifitas dan keamanan," imbaunya.
Rontek Gugah Sahur merupakan tradisi turun-temurun di Pacitan. Alunan musik bambu yang merdu dan kompak menjadi ciri khas tradisi ini. Di balik keunikannya, Rontek juga menyimpan potensi gesekan antar kelompok pemuda. Bentrokan antar massa pernah terjadi di tahun-tahun sebelumnya.
Untuk mengantisipasi gesekan, Polres Pacitan menerapkan pengamanan ketat. Selain penempatan personel di titik-titik rawan, tim patroli mobile juga disiagakan untuk merespons cepat jika ada indikasi bentrokan.
"Keputusan ini diambil berdasarkan analisis dinamika situasi keamanan yang terus menerus dipantau," jelas Agung.
Tradisi Rontek Gugah Sahur merupakan bagian dari budaya Pacitan yang perlu dilestarikan. Dengan pengamanan yang ketat, diharapkan tradisi ini dapat terus berlangsung secara damai dan harmonis.
"Dengan menjaga kondusifitas dan keamanan selama Rontek berlangsung, masyarakat Pacitan dapat menunjukkan contoh tradisi yang positif dan mencerminkan nilai-nilai kebaikan selama Ramadan 1445 Hijriah," tandas Kepala Polres Pacitan AKBP Agung Nugroho. (*)
COMMENTS